Home » , , » Cara bagaimana membuang belenggu diri

Cara bagaimana membuang belenggu diri

Cara bagaimana membuang belenggu diri
Cara yang mudah bagaimana menghilangkan belenggu di dalam diri

(1)  Ketika  menghadapi  sebuah  masalah  atau  peluang,  kenalilah keadaan Anda sendiri dahulu, sebelum memberi respons. Coba amati diri Anda dengan cermat, belenggu apa yang ada :

Membuang Belenggu Diri
  • Apakah  Anda  memiliki belenggu prasangka  negatif  kepada  orang lain?  Jika  ya,  ubahlah  cara  Anda  memandang  orang  lain. Gantilah dengan pikiran-pikiran positif tentang orang lain.
  • Apakah  Anda  kadang  terpengaruh  oleh  prinsip-prinsip yang ada di lingkungan Anda? Ingatlah, tidak semua prinsip sejalan dengan suara hati fitrah.
  • Apakah masih ada belenggu pengalaman-pengalaman yang mempengaruhi cara pandang Anda? Lupakanlah, mulailah dengan ‘zero mind’dan kembali fitrah.
  • Dalam pengambilan keputusan, apakah Anda terpengaruh oleh kepentingan  pribadi  saja?  Dengarlah suara  hati,  berpikirlah  melingkar  dengan  mempertimbangkan  berbagai ke pentingan. Tentukan prioritas, lalu sesuaikan dengan visi Anda!
  • Jika melihat suatu permasalahan, coba lihatlah dari berbagai sudut pandang. Jangan hanya dari satu sisi saja, berpikirlah melingkar.
  • Jangan membandingkan suatu hal lewat persepsi dari dalam diri Anda sendiri. Cobalah keluar dari persepsi itu. Lihatlah dari persepsi di luar Anda.
  • Apabila Anda memperoleh informasi baik dari buku-buku, televisi,  maupun  media  lainnya,  ambillah  sisi  positifnya. Coba bandingkan dengan suara hati Anda. Jika sesuai, itulah yang disebut anggukan universal kebenaran akan ketetapan Allah.
  • Latihlah  suara  hati  fitrah  yang  mendorong  Anda  berpikir jernih. Lakukanlah dengan ‘repetitive magicpower’ Lakukan zikir Asmaul Husna dan ucapkan Subhanallah, sambil mengingat kesucian sifat Allah.
Sungguh, Kami telah ciptakan manusia dan Kami tahu apa yang dibisikkan hatinya kepadanya. Kami lebih dekat ke padanya dari urat lehernya. QS Qaaf 50:16

(2)  Kenalilah belenggu anda dan latihlah kecerdasan spiritual yang telah Anda miliki dengan menggunakannya di  kehidupan  sehari-hari.  Mulailah dari hal yang kecil. Berikut beberapa contoh sederhana.
  • Apabila  mungkin  selama  ini,  setiap  selesai  mandi,  Anda gantungkan  handuk  sembarangan. Suara  hati Anda akan bicara,  “Rapikan  dengan  sempurna.”  Ikutilah, itu adalah fitrah dari Sang Maha Teratur, Al Baari’ (Sang Maha Penata).
  • Saat  menerima  karcis  tol,  mungkin  Anda  membuangnya dengan  seenaknya.  Akan  tetapi,  ada suara  hati  yang berbicara,  “Jagalah  kebersihan!”  Ikutilah,  itu  adalah  fitrah dari Sang Maha Bersih, Al Hafiidh (Yang Maha Menjaga).
  • Mungkin  selama  ini  Anda  pernah  berbohong.  Suara hati  akan  bicara,  “Jujurlah!”  Itu  adalah  fitrah  dari  Sang Maha Benar, Al Mu’izz (Yang Maha Membeningkan) dan Al Haqq (Yang Maha Benar).
  • Mungkin  Anda  pernah  memberikan  sumbangan  kepada orang yang tidak punya. Kemudian, Anda merasa riya dan sombong. Tiba-tiba ada suara yang samar-samar berbicara, “Jangan mencari pujian!” Ingatlah, “hati-hati”, dari Ar Raqiib (Sang Maha Pembaca Rahasia).
  • Anda baru saja membeli mobil baru. Ada suara hati berbisik,“Jangan sombong!” Ingatlah, Sang  Mahakaya, Al  Ghaniyy (Sang Mahakaya).
  • Anda  sedang  putus  asa.  Tiba-tiba  ada  suara  hati  yang menyemangati, “Teruslah Berusaha!” Itu adalah fitrah dari Sang  Mahabesar, Al  Matiin (Yang  Maha  Menggenggam Kekuatan).
  • Anda  sedang  berusaha  menciptakan  produk  baru.  Ada suara hati yang berseru, “Berkreasilah!” Itu adalah fitrah dari Sang  Maha  Pencipta  dan Al  Haadii (Sang  Maha  Pemberi Petunjuk).
  • Anda  melihat  orang  miskin  yang  sedang  kelaparan.  Ada suara berbisik, “Bantulah!” Itu adalah fitrah dari Sang Maha Penolong dan Ar Rahmaan (Sang Maha Pengasih).
  • Anda sedang malas dan tidak disiplin. Ada suara hati yang lantang  bertukas,  “Disiplinlah!”  Itu  adalah  fitrah  dari Al Wakiil (Sang Maha Pemanggul Amanat).
  • Anda memiliki tujuan yang kecil atau biasa saja. Ada suara yang berkata, “Berpikirlah besar dan bercita-citalah tinggi!” Itu  adalah  fitrah  dari Ar  Rasyiid (Sang  Maha  Penabur Petunjuk).
  • Anda baru saja mendapat rezeki. Tiba-tiba ada suara halus yang berkata, “Ingatlah kepada yang lain!” Itu adalah fitrah dari Ar Razzaaq (Sang Maha Penabur Rezeki).
Ary Ginanjar Agustian menyampaikan “teruslah  berlatih  hingga  mata  hati  menjadi  terbuka  dan akhirnya mampu mendengar suara hati Anda dengan jelas”. Lambat  laun,  suara  itu  akan  menjadi  sahabat  Anda  yang selalu memberi informasi maha penting. Namun tentu saja, dengan tak melupakan sarana logis otak sebagai pengolah dan pengasahnya. Sinergikanlah dengan bijaksana. Ingatlah,  dalam  mendengar  dan  mengolah suara  hati, pergunakan  99 Thinking  Hat atau  “Topi  Berpikir  99  Sisi” (berpikir melingkar). Anda seyogyanya mengenal, sehingga mampu  menimbang  suara-suara  hati  yang  lain.  Lakukan dengan bijaksana.
“Maka  hadapkanlah  wajahmu  dengan  lurus  kepada  agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”  QS Ar-Ruum (Bangsa Romawi) 30:30
(3)  Inilah langkah-langkah untuk membersihkan belenggu diri, Lakukan hal berikut :
  • Lakukan istighfar setiap hari sambil mengevaluasi diri.
  • Berdoalah  dengan  khusyuk.  Ketika  membersihkan  wajah, niatkan untuk membasuh mata dan wajah dari pandangan-pandangan  hina  kemunafikan.  Ketika  membasuh  tangan dan kaki, niatkan untuk membersihkan diri dari dosa yang dilakukan tangan dan kaki kita.
  • “Buanglah belenggu – belenggu di hati Anda. “
  • Zikir Asmaul Husna.
“Sungguh, untuk neraka jahanam Kami ciptakan kebanyakan jin dan manusia. Mereka mempunyai hati yang tiada dipergunakannya untuk mengerti. Mereka mempunyai mata yang tiada  dipergunakannya  untuk  melihat.  Dan  mereka  mempunyai telinga, yang tiada dipergunakannya untuk mendengar. Mereka  seperti  binatang,  bahkan  mereka  lebih  sesat  lagi. Merekalah orang-orang yang lalai.” QS Al-A’raaf (Tempat Tertinggi) 7:179

Sumber : http://aryginanjar.com/3-cara-bagaimana-membuang-belenggu-diri/

0 comments:

Post a Comment